Minggu, 01 Desember 2013


Serabi Notosuman

Solo merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang kaya akan kulinernya. Belum afdzol rasanya jika berkunjung ke kota Batik ini belum mencicipi makanan khasnya. Berbagai makanan dan minuman khas seperti Timlo, Nasi Liwet, Tengkleng, Serabi, Intip, Brem Solo, Gempol Pleret, Ronde, Asle dan lain sebagainya tersebar di berbagai tempat. Ditambah lagi wisata kuliner yang saat ini sedang menjadi trend setter dikalangan masyarakat menjadikan banyaknya jenis kuliner yang ada. Selain menyantap di lokasi, banyak pula pengunjung yang ingin membawa pulang sebagai buah tangan untuk rekan atau kerabatnya. Tak jarang pengunjung yang disibukan untuk memilih oleh-oleh apa yang harus dibeli (termasuk penulis). Salah satu yang dapat dijadikan alternatif sebagai oleh-oleh adalah kue serabi.
Serabi yang banyak digemari oleh masyarakat asli maupun luar Solo adalah Serabi Notosuman. Lokasinya berada di Jalan Moh. Yamin No. 28 Solo (menuju arah Solo Baru – Wonogiri dari Jalan Slamet Riyadi, kanan jalan) Telp. (0271) 651852.

Serabi Notosuman Jl. Moh. Yamin 28 Solo
Serabi Notosuman merupakan serabi yang sudah melegenda di Kota Solo. Mengapa melegenda, karena bisnis serabi ini dirintis sejak tahun 1923 hingga saat ini. Berawal dari sekedar menerima pesanan dari tetangga lambat laun mendirikan usaha yang kian berkembang menjadi warisan turun-temurun. Nama Notosuman diambil dari nama Jalan Notosuman, dimana usaha kue serabi ini pertama kali didirikan hingga kini. Jalan tersebut sekarang sudah diubah menjadi Jalan Moh. Yamin.
Menurut salah satu pegawai yang menjadi ciri khas dari Serabi Notosuman yaitu bahan baku beras yang mereka tumbuk sendiri. Beras yang digunakan pun dengan kualitas terbaik yaitu beras Cendani dari Cianjur. Serabi Notosuman tidak mengandung bahan pegawet sehingga hanya dapat bertahan satu hari saja. Selain itu konsistensi dalam pembuatan dan penjualan ditunjukan dengan kue serabi yang hanya memiliki dua varian yaitu serabi polos dan coklat. Tidak seperti serabi lainnya yang memiliki banyak rasa dan aroma seperti nangka, pandan, keju, dll. Untuk harga satuan serabi polos Rp. 2000 dan serabi coklat Rp.2200.

Varian Serabi Notosuman
Serabi Notosuman dibuat dari bahan dasar tepung beras, santan, gula, garam, dan beberapa bahan lain yang dicampur jadi satu. Selain menggunakan santan asli dari parudan kelapa, juga menggunakan santan Kara sebagai campuran unuk menambah cita rasa yang berbeda. Adonan dituang kedalam cetakan berbentuk wajan kecil yang terbuat dari gerabah. Pemanasan wajan dilakukan dengan menggunakan bara api yang berasal dari arang namun ada pula yang menggunakan gas seperti yang nampak pada gambar dibawah ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengefisiensi waktu karena banyaknya serabi yang harus diproduksi.

Pemanasan wajan menggunakan gas
Untuk dapat melihat proses pembuatan kue serabi pengunjung sebaiknya berangkat lebih pagi kisaran pukul 06.00 – 08.00 WIB karena peracikan bumbu dan penyiapan alat biasanya pukul 04.00 pagi setiap harinya. Jika lebih dari jam tersebut maka akan bernasib sama seperti penulis, hanya dapat melihat sisa-sisa proses pembuatan serabi. Terkecuali jika ada pesanan lebih biasanya pada siang hari akan dilakukan proses pembuatan ronde kedua.

Teras kios Serabi Notosuman Ny. Lidia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar