Serabi Notosuman
Solo merupakan salah satu kota di
Jawa Tengah yang kaya akan kulinernya. Belum afdzol rasanya jika berkunjung ke
kota Batik ini belum mencicipi makanan khasnya. Berbagai makanan dan minuman
khas seperti Timlo, Nasi Liwet, Tengkleng, Serabi, Intip, Brem Solo, Gempol
Pleret, Ronde, Asle dan lain sebagainya tersebar di berbagai tempat. Ditambah
lagi wisata kuliner yang saat ini sedang menjadi trend setter dikalangan
masyarakat menjadikan banyaknya jenis kuliner yang ada. Selain menyantap di lokasi,
banyak pula pengunjung yang ingin membawa pulang sebagai buah tangan untuk
rekan atau kerabatnya. Tak jarang pengunjung yang disibukan untuk memilih
oleh-oleh apa yang harus dibeli (termasuk penulis). Salah satu yang dapat
dijadikan alternatif sebagai oleh-oleh adalah kue serabi.
Serabi yang banyak digemari oleh
masyarakat asli maupun luar Solo adalah Serabi Notosuman. Lokasinya berada di
Jalan Moh. Yamin No. 28 Solo (menuju arah Solo Baru – Wonogiri dari Jalan
Slamet Riyadi, kanan jalan) Telp. (0271) 651852.
Serabi Notosuman Jl. Moh. Yamin 28 Solo
Serabi Notosuman merupakan serabi
yang sudah melegenda di Kota Solo. Mengapa melegenda, karena bisnis serabi ini
dirintis sejak tahun 1923 hingga saat ini. Berawal dari sekedar menerima
pesanan dari tetangga lambat laun mendirikan usaha yang kian berkembang menjadi
warisan turun-temurun. Nama Notosuman diambil dari nama Jalan Notosuman, dimana
usaha kue serabi ini pertama kali didirikan hingga kini. Jalan tersebut
sekarang sudah diubah menjadi Jalan Moh. Yamin.
Menurut salah satu pegawai yang
menjadi ciri khas dari Serabi Notosuman yaitu bahan baku beras yang mereka
tumbuk sendiri. Beras yang digunakan pun dengan kualitas terbaik yaitu beras
Cendani dari Cianjur. Serabi Notosuman tidak mengandung bahan pegawet sehingga
hanya dapat bertahan satu hari saja. Selain itu konsistensi dalam pembuatan dan
penjualan ditunjukan dengan kue serabi yang hanya memiliki dua varian yaitu
serabi polos dan coklat. Tidak seperti serabi lainnya yang memiliki banyak rasa
dan aroma seperti nangka, pandan, keju, dll. Untuk harga satuan serabi polos
Rp. 2000 dan serabi coklat Rp.2200.
Varian Serabi Notosuman
Serabi Notosuman dibuat dari
bahan dasar tepung beras, santan, gula, garam, dan beberapa bahan lain yang
dicampur jadi satu. Selain menggunakan santan asli dari parudan kelapa, juga
menggunakan santan Kara sebagai campuran unuk menambah cita rasa yang berbeda. Adonan
dituang kedalam cetakan berbentuk wajan kecil yang terbuat dari gerabah.
Pemanasan wajan dilakukan dengan menggunakan bara api yang berasal dari arang
namun ada pula yang menggunakan gas seperti yang nampak pada gambar dibawah
ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengefisiensi waktu karena banyaknya serabi yang
harus diproduksi.
Pemanasan wajan menggunakan gas
Untuk dapat melihat proses
pembuatan kue serabi pengunjung sebaiknya berangkat lebih pagi kisaran pukul
06.00 – 08.00 WIB karena peracikan bumbu dan penyiapan alat biasanya pukul
04.00 pagi setiap harinya. Jika lebih dari jam tersebut maka akan bernasib sama
seperti penulis, hanya dapat melihat sisa-sisa proses pembuatan serabi.
Terkecuali jika ada pesanan lebih biasanya pada siang hari akan dilakukan
proses pembuatan ronde kedua.
Teras kios Serabi Notosuman Ny. Lidia